Jumaat , 28-03-2014 – Reaksi keras serantau dan pihak antarabangsa silih berganti berkait hukuman mati terhadap 529 aktivis Islam para penyokong Mursi yang menolak kudeta, ketika pihak antarabangsa melaungkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan landasan keadilan antarabangsa. Washington, Paris dan London menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap hukuman yang dianggap jamaah Ikhwanul Muslimin sebagai pembasmian kolektif baru tersebut.
Amnesty International menganggap hukuman mati kolektif sebagai contoh keji di tengah ketidakmampuan regim Mesir menerapkan keadilan dan ketelusan.
Menurut Hasibah Haji Shahrawi, wakil pengarah Syarqul Aushat dan Utara Afrika di Amnesty International, hukuman mati dengan jumlah tersebut di satu waktu menjadikan Mesir melampaui negara-negara lainnya dalam menggunakan undang-undang dan hukuman mati terbesar di beberapa tahun terakhir ini di dunia.
Shahrawi menambah, mahkamah Mesir dengan begitu cepat menjatuhkan hukuman terhadap para penyokong Presiden Muhammad Mursi, namun melupakan pelanggaran besar terhadap HAM yang dilakukan pasukan keselamatan mereka.
sumber : COMES
penterjemah : Osman