Ahad , 20/02/2011 – Wakil Ketua Biro Politik Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq menegaskan, sekarang ini tidak ada tempat lagi untuk draf perpaduan yang dilakukan di Mesir. Interaksi dan tindakan terhadap draf ini kemudian berubah setelah gelombang revolusi yang menumbangkan rejim Mubarak. Beliau mengisyaratkan, keinginan rakyat di Tebing Barat harus digerakkan dalam rangka melawan tindakan pihak otoriti Abbas.
Abu Marzuq dalam satu pernyataannya, Khamis (17/2) mengatakan, apa yang terjadi di Mesir merupakan gambaran terhadap apa yang terjadi di dunia Arab secara global, terutama Palestin. Maka interaksi dengan draft ini tentu berbeza. Dengan demikian sejumlah pembicaraan berkait pelepasan secara sistematis akan sangat jauh, terutama setelah memantau perubahan yang terjadi Mesir, terutama dalam menanggapi masalah Palestin.
Berkait dengan seruan revolusi menyusul revolusi di Mesir, Abu Marzuq menyebutkan, jika revolusi tersebut menggambarkan keinginan rakyat yang hakiki maka hal itu baik. Namun ketika seruan untuk menggulingkan pemerintahan di Gaza, namun yang datang cuma beberapa puluh orang saja, maka keadaannya berbeza. Bererti tidak ada keinginan dari rakyat untuk mengubah pemerintahan Gaza ketika ini.
Sebaliknya di Tebing Barat terdapat penjajahan dan pembatasan kebebasan, malah pihak otoriti memerangi kumpulan pejuang.Kehendak rakyat di sana adalah menyokong pejuangan, maka pergerakan rakyat di Tebing Barat diperlukan tetapi perlu unsur yang lain hingga menghasilakn demonstrasi.
sumber : COMES
penterjemah : osman