Hamas: Kesepakatan Mekah Titik Tolak Menamatkan Perang Saudara.


Isnin, 12/02/07 –Gerakan Pejuangan Islam Hamas menyambut gembira kesepakatan yang telah dicapai di Mekah antara gerakan Hamas dan Fatah, Khamis (08/02), mengenai
pembentukan pemerintahan perpaduan nasional Palestin. Hamas menyebutkan ia sebagai pencapaian nasional bagi seluruh anak bangsa Palestin.

Dalam pernyataan akhbar, Khamis (08/02) malam, Hamas menyatakan ada berita gembira
untuk rakyat Palestin dari hasil yang dicapai dalam kesepakatan Mekah. Hamas
berharap kesepakatan ini adalah demi kepentingan nasional yang menyeluruh dan
menghindarkan dari perang saudara, khususnya antara pendokong Hamas dan Fatah.
?Konflik sebenar ialah berjuang melawan penjajah Zionis Israel yang terus
mengucar-kacirkan kita dan membuat tipu daya terhadap bangsa Palestin,? tegas pihak
Hamas.

Hamas mengatakan, kesepakatan ini akan menjadi titik tolak bagi menghentikan perang
saudara antara bangsa Palestin yang dirancang oleh pihak Zionis.

Pernyataan Hamas ini menyusul khabar yang diterima dari sumber yang boleh
dipercayai, bahawa para delegasi dari Hamas dan Fatah telah mencapai kesepakatan
untuk membentuk pemerintahan perpaduan nasional dengan segala perinciannya.
Pertemuan para delegasi ini telah berjaya mengatasi segala rintangan yang
menghalangi pembentukan pemerintahan perpaduan nasional selama beberapa bulan yang
lalu.

Sumber-sumber Hamas kepada wartawan Infopalestina mengatakan, kedudukan PM Palestin
akan tetap dipegang oleh Ismail Haniyah. Sementara Fatah akan menempatkan para
wakilnya dalam beberapa jawatan menteri.

Sementara itu menteri dalam negeri akan dijawat seorang tokoh bebas, Jenderal Hamuda
Garwan. Tokoh ini disetujui kedua-dua pihak Hamas maupun Fatah. Sementara untuk
menteri kewangan akan dijawat oleh Dr. Salam Fayadh dan kementerian luar negara akan
dijawat oleh Ziyad Abu Amr.

Seperti dilaporkan sebelumnya, dialog Mekah antara gerakan Hamas dan Fatah telah
sepakat membentuk tiga jawatankuasa untuk mengatur dialog antara Fatah dan Hamas.
Pertama, jawatankuasa yang bertugas membentuk pemerintahan perpaduan nasional dan
menyepakati beberapa kementerian, program politik dan penugasan. Kedua, jawatankuasa
yang bertanggungjawab membicarakan keterlibatan politik fraksi-fraksi Palestin dan
menguatkan kepentingan nasional. Ketiga, jawatankuasa yang bertanggungjawab terhadap
penstrukturan semula PLO bertepatan dengan prinsip demokrasi.

Kejayaan dialog ini tidak terlepas dari sikap optimis dan semangat tinggi para
peserta untuk keluar dari krisis dan mewujudkan kesepakatan bagi mengakhiri perang
saudara dan mengatur hubungan antara fraksi Palestin. Kesepakatan ini diharapkan
akan menjadi dasar untuk membebaskan bangsa Palestin dari embargo barat.