
Selasa, 26/06/07 –Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menegaskan pentingnya dialog antara dua gerakan, Hamas dan Fatah sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan dan mendapat persetujuan bersama. Keduanya perlu berdialog dalam rangka memberikan
komitmen penuh kepada kesepakatan Mekah sebagai kewajipan kepada kedua-dua belah pihak tanpa prasyarat demi kepentingan bangsa Palestin dan isu Palestin secara adil.
Hal tersebut disampaikan presiden Yaman ketika bercakap melalui telefon, Jumaat (22/06) dengan Presiden Palestin Mahmud Abbas dan PM Palestin Ismail Haniyah secara berasingan.
Sumber-sumber kerajaan Yaman di Sanaa menyatakan bahawa Presiden Abdullah Saleh
menegaskan, “Apa-apa cadangan yang disampaikan oleh mana-mana pihak adalah demi
kemaslahatan bangsa Palestin. Perselisihan sewajarnya tidak boleh mengakibatkan
terjadinya pertumpahan darah Palestin oleh tangan-tangan warga Palestin.” Abdullah
Saleh menjelaskan, “Kekuasaan harus dilihat sebagai hutang, bukan pampasan perang.”
Beliau juga menyeru agar semua pihak memperhatikan tujuan kekuatan-kekuatan luar
yang menyerang kepentingan bangsa Palestin dengan berdiri di belakang satu pihak
tertentu untuk membantu agenda penjajah Zionis Israel. Mereka hanya menginginkan
perselisihan dan pertumpahan darah antara anak bangsa Palestin dan mengancam hak-hak
Palestin.
Presiden Yaman menegaskan kembali sikap negaranya yang mendukung bangsa Palestin
?dalam segala hal yang boleh, kami mendukung Palestin dan memperkukuh persaudaraan
dan persatuan nasional Palestin, serta mendukung perjuangannya demi mengambil
hak-haknya yang sah dan mendirikan negara merdeka di atas tanah airnya dengan
ibukota al Quds.?
Pihak Yaman sendiri telah mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi di
Palestin akibat perselisihan dan perpecahan dalaman. Mereka mengingatkan tentang
bahaya yang berlaku berdasarkan situsasi terkini kepada kepentingan utama bangsa
Palestin. Yaman akan terus menyokong hak-hak Palestin dan isunya secara adil dan
sah.